Minggu, 27 Oktober 2013

WAKATOBI ANDALKAN WISATA SELAM DAN INDUSTRI KREATIF

WAKATOBI ANDALKAN WISATA SELAM DAN INDUSTRI KREATIF
Terletak di Sulawesi Tenggara Ibu kota Wakatobi adalah Wangi-Wangi. Kabupaten Wakatobi terdiri dari empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Jadi, Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau utama tersebut. Wakatobi memiliki keaneka ragaman hayati yang kaya akan wisata bawah laut. Objek-objek yang mampu memanjakan mata membuat Wakatobi menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk melihat ‘dunia bawah laut’.  Terkenalnya Wakatobi menjadikan aspek wisata menjadi mata pencaharian pilihan bagi penduduk nya.

Pariwisata bahari adalah aktivitas wisata yang sudah lama dikenal dan merupakan pariwisata andalan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi. Kekayaan biota laut ini tidak lain karena hamparan terumbu karang yang sangat luas di sepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang berwarna-warni seperti bentuk slop, flat, drop-off, atoll, dan gua bawah air. Wisata ini memberikan peluang usaha yang cukup baik, masyarakat sekitar bekerja dengan menyediakan akomodasi yang diperlukan oleh wisatawan yang datang serta membuat dan menjual berbagai macam kerajinan khas Wakatobi. Namun sayangnya promosi untuk Wakatobi dapat dibilang kurang mampu mendongkrak nama Wakatobi sendiri. Hal ini terjadi karena belum adanya kerja sama yang baik antara pemerintah ,pihak swasta serta masyarakat sekitar Wakatobi itu sendiri.
Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili, antara lain Acropora formosa, A Hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp tinggal harmonis bersama penghuni bawah laut lainnya. Namun masalah terbesar jika Wakatobi mampu merebut hati ‘pecinta’ pulau Bali adalah ancaman lingkungan. Bagaimana pihak-pihak terkait harus mampu membuat Wakatobi tidak rusak karena perbuatan wisatawan yang datang dan tidak ada kesadaran lingkungan yang baik

ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE WAKATOBI YANG MENINGKAT TAJAM

Kabupaten Wakatobi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Wangi-Wangi, dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003. Luas wilayahnya adalah 823 km² dan pada tahun 2011 berpenduduk 94.846 jiwa.

Wakatobi juga merupakan nama kawasan taman nasional yang ditetapkan pada tahun 1996, dengan luas keseluruhan 1,39 jutahektare, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi tersebut ikut memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi. Tahun 2011, kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi mencapai 25 persen dan diharapkan di tahun 2012 mencapai 35 persen. Pemerintah Kabupaten Wakatobi saat ini masih memberi perhatian besar terhadap pengembangan pariwisata dengan mengalokasikan anggaran melalui APBD pada sektor tersebut sebesar lebih kurang Rp 5 miliar. Dana sebesar itu akan digunakan membiayai usaha industri ekonomi kreatif masyarakat, terutama pembinaan keterampilan bagi para perajin agar bisa menghasilkan kerajinan berkualitas dan bernilai jual tinggi. Dana tersebut juga untuk membiayai kegiatan promosi pariwisata Wakatobi ke sejumlah negara, terutama Australia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Australia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik menjadi sasaran promosi pariwisata Wakatobi karena wisatawan dari dua kawasan itu belum banyak yang berkunjung ke Wakatobi. Para wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi saat ini masih didominasi wisatawan dari negara-negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, dan Swiss serta Amerika.  

Sepanjang tahun 2012, setiap wisatawan yang ke Wakatobi rata-rata dua sampai tiga kali.
Menanggapi Kepariwisataan wilayah Wakatobi yang meningkat tajam dengan keadaan seperti yang disebut kan di artikel maka ini adalah peluang yang besar yang sangat baik bagi wilayah wakatobi sendiri. Disinilah saatnya peran-peran sekitar mampu bekerja sama untuk meningkatkan serta mempertahankan kemajuan yang di dapatkan. Pihak-pihak seperti masyarakat dan masyarakat sekitar harus memiliki kesadaran akan pentingnya memajukan wisata di Wakatobi ini.

(sumber. http://wikipedia.com)

Minggu, 13 Oktober 2013

tugas chapter 4 ekonomi pariwisata

1.       Buatlah suatu rancangan penelitian penerimaan devisa dari sektor pariwisata negara/daerah tempat tinggal anda. Buatkan kerangka kerja penelitian anda yang memuat data-data apa saja yang diperlukan, dimana memperolehnya, tahapan dalam proses analisisnya serta hal-hal lain yang menurut pendapat anda bisa dimasukan kedalam kerangka kerja tersebut ?

KERANGKA KERJA PENELITIAN PENERIMAAN DEVISA SEKTOR PARIWISATA DI WILAYAH JAKARTA SELATAN

a) Gambaran Objek Wisata RAGUNAN
 Perkembangan industri pariwisata semakin meningkat dalam era global saat ini.  Hal ini ditunjukan       dengan berbagai promosi yang gencar dilakukan melalui berbagai media komunikasi demi mendatangkan wisatawan ke negaranya.   Dengan berbagai macam Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) dibeberapa kota  di ibu kota, dapat dijadikan sektor pendukung sebagai salah satu daya tarik untuk mendatangkan wisatawan. Salah satunya adalah Kota Jakarta Selatan objek wisata Ragunan.
Kebun Binatang Ragunan adalah kebun binatang pertama di Indonesia. Kebun binatang ini didirikan pada tahun 1864 dengan nama Planten En Dierentuin yang berarti Tanaman dan Kebun Binatang. Terletak pada tanah seluas 10 hektare di kawasan Cikini, Jakarta Pusat yang merupakan pemberian seorang pelukis ternama Indonesia, Raden Saleh. Saat itu, Planten En Dierentuin dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia yang tergabung dalam Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia.
Tahun 1949, nama Planten En Dierentuin diubah menjadi Kebun Binatang Cikini dan pada tahun 1969 dipindahkan ke kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada tahun 1964. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 hektare yang menjadi rumah bagi kebun binatang ini. Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan Taman Margasatwa Ragunan pada 22 Juni 1966. Tempat wisata yang satu ini dipastikan selalu penuh di hari libur. Banyak hal yang bisa dilakukan di Kebun Binatang Ragunan ini. Di kelilingi oleh Hijaunya tumbuhan dan sejuknya udara menjadikan Kebun Binatang Ragunan menjadi salah satu alternative untuk berpiknik dengan keluarga saat waktu liburan tiba.
Kebun Binatang Ragunan menawarkan berbagai macam sarana rekreasi dan edukasi untuk keluarga. Mengitari hijaunya Kebun Binatang Ragunan dengan menaiki delman, kuda, gajah dan juga unta. Kebun Binatang Ragunan memiliki tempat khusus untuk pelestarian hewan primata.
Seperti kebun binatang di luar negeri, di Kebun Binatang Ragunan juga ada yang khusus untuk anak kecilnya. Binatang yang terdapat di sini adalah binatang yang jinak seperti ayam, kambing, kelinci, burung dan ikan. Kita bisa memegang dan memberi makan.
Bersepada atau Rakit. Di Kebun Binatang Ragunan Anda bisa berkeliling Ragunan naik sepeda, datanglah pagi hari untuk bisa mendapat sepeda sewaan itu. Dan wisata rakit Ragunan juga bisa dijadikan alternatif di mana Anda bisa naik perahu keliling danau.

b) Sumber Informasi Penerimaan Devisa
      Dalam wilayah Jakarta selatan besarnya devisa yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata dalam objek wisata Kebun BInatang Ragunan  yang dikunjungi oleh para wisatawan baik dalam maupun wisatawan asing. Dapat kita ketahui dengan melakukan penelitian  dalam beberapa sumber diantaranya yaitu:
• Bursa Valuta Asing
 Untuk dapat diketahui Bank – Bank Devisa, tempat – tempat penukaran uang dan  pusat – pusat peredaran valuta asing lainnya.
• Badan-badan Pusat Statistik
 Badan ini secara berkala melakukan pengumpulan dan penganalisaan data  kepariwisataan nasional maupun daerah yang dapat dijadikan pegangan dalam menghitung penerimaan devisa.
• Bank Sentral
 Bank Indonesia yang secara berkala memantau peredaran uang didalam negeri  dan menerbitkan laporan atas perkembangan tersebut.

c) Metode Penelitian
• Metode Survei
 Dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung kepada wisatawan di Kebun BInatang Ragunan  . Pertanyaan yang diajukan sifatnya sukarela dan tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan apa saja yang telah dikeluarkan wisatawan selama melakukan kunjungannya di suatu daerah atau negara. Metode ini  dilakukan sepanjang tahun dan mengambil sampel yang berbanding sepadan dengan jumlah keseluruhan wisatawan yang berkunjung.
• Metode Perkiraan
      Pada umumnya data-data yang dibutuhkan sudah tersedia atas hasil pengumpulan data instansi atau lembaga lainya. Namun pada dasarnya data-data yang sudah ada tersebut perlu diolah kembali sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dilakukan.

2.       Propinsi Kopo memiliki jumlah penduduk 8.310.000 jiwa. Pada tahun 1993, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi provinsi ini tercatat sebanyak 678.542 orang. Sedangkan wisatawan nusantara yang datang melakukan kegiatan wisata di kawasan ini berjumlah 1.134.860 orang wisatawan. Menurut kantor pariwisata Kopo kecenderungan kegiatan pariwisata di daerah ini adalah sebagai berikut :

a. Pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara per hari adalah 75 US$, sedang wisatawan nusantara memiliki pengeluaran rata-rata per harinya sebesar  Rp.25.000
b. Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 10 hari sedangkan wisatawan nusantara 5 hari.
c. Nilai tambah Provinsi Kopo diketahui besarnya 45%
 Anda diminta untuk :
1.    Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo.
Jawab :

TI =((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                         P
                   = ((678.542 x 10) + (1.134.860x5))    x 100 %
                                    8.310.000
                   = 12.459.720   x 100%
                        8.310.000
                   = 149.93 = 150 %
2.      Menghitug besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan sektor pariwisata di                                 provinsi Kopo.
 Jawab :
TI =((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                          P
                      =   ( 1.134.860 x 5 x 25.000 ) + ( 678.542 x 10 x 187.500 )
                      =  141.857.500.000  +  1.272.266.250.000
                      = Rp 1.414.123.750.000



3.      Menghitung besarnya sumbangan yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap                                pendapatan regional provinsi ini.
 Jawab :
TI =((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                           P
                  
                    =  ( 1.414.123.750.000 x 45 %)
                          1.625.000.000.000 x 100%
                    = 39 %
4.       Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo. Dengan persentase sumbangan sebesar 39% dan nilai tambah propinsi Kopo sebesar 45% dengan pendapatan regional sebesar 1.625.000.000.000. Propinsi Kopo memiliki sumbangan yang cukup besar untuk sector pariwisata. Sehingga sector pariwisata di propinsi Kopo merupakan salah satu komponen utama dalam struktur perekonomiannya