Dalam
manajemen terdapat unsur-unsur atau komponen-komponen yang membuatnya menjadi
suatu proses yang berifat mengatur dan mengontrol, unsur tersebur seperti:
- Perencanaan: memutuskan apa yang harus
terjadi di masa depan (hari ini, minggu depan, bulan depan, tahun
depan, setelah lima tahun, dsb.) dan membuat rencana untuk dilaksanakan.
Planning adalah kegiatan seorang manajer dalam menyusun
rencana. Menyusun rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis,
sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah
selanjutnya.
Dalam perencanaan, ada proses seperti 1) pemilihan atau penetapan tujuan dari
organisasi, dan 2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program,
prosedur, metode, anggaran dan standar yang dibuthkna untuk mencapai tujuan.
- Pengorganisasian: membuat penggunaan maksimal
dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana dengan baik.
Organizing berarti menciptakan suatu struktur organisasi dengan
bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan
antarbagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan
keseluruhan struktur tersebut.
Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian seperti, 1)penentuan sumberdaya dan kegiatan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan organisasi, 2) perencanaan dan pengembangan suatu
organisasi, 3) penugasan tanggung jawab tertentu, dan 4) pendelegasian wewenang
yang di[perlukan kepada individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
- Leading/Kepemimpinan dan
motivasi:
memakai kemampuan di area ini untuk membuat yang lain mengambil peran
dengan efektif dalam mencapai suatu rencana.
Actuating adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating
artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau
penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
- Pengendalian: monitoting memantau kemajuan
rencana, yang mungkin membutuhkan perubahan tergantung apa yang terjadi
Controlling adalah proses pengawasan performa
perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang
ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu
menjadi semakin besar mengevaluasinya
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Pada dasarnya, manajemen erat
kaitannya dengan organisasi. Organisasi menurut Griffin (2002) adalah "a
group of people working together in a structured and coordinated fasion to
achieve a set of goals". Orgnisasi adalah sekelompok orang yang berkerja
sama dalam struktu dan kordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan
tertentu. Sekumpulan oang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan
berupaya untuk mewujudkan tujuannya melalui kerjasama. Organisasi menurut
Griffin memiliki sumber daya, yaitu : sumber daya manusia (human resources),
sumber daya alam (natural resources), sumber daya dana (financial resources)
atau keuntungan (funds) dan sumber daya informasi (informational resources).
Bagaimana keseluruhan sumberdaya dikelola melalui kerjasama orang-orang yang
berbeda sehingga tujuan organisasi tercapai. Disinilah pentingnya manajemen.
Lantas, apa yang dimaksud dengan manajemen ? Manajemen, seperti diungkapkan
oleh Mary Parker Foller (1997) adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui
orang lain. Management is the art of getting things done trough people.
Nickels,McHugh and McHugh (1997) mendefinisikan manajemen sebagai : sebuah
proses yang dilakukan untuk mweujudkan tujuan organisasi melalui rangakian
kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. "The process used to
accomplish organizational goals thorugh planning , organizing, diricting, and
controlling people and other organizational resources". Salah satu definisi
manajemen seba-gaimana dicatat Encyclopedia Americana berbunyi " the art
of coordinating the ele-ments of factors of production towards the achievement
of the purposes of an organization". Pencapaian sasaran organisasi terjadi
melalui peng-gunaan manusia (men), bahan produksi (materials), dan mesin
(machines). Namun demikian, benang merah pengertian manajemen adalah bahwa
ma-najemen merupakan proses koordinasi berbagai sumberdaya organisasi (men,
ma-terials, machines) dalam upaya mencapai sasaran organisasi.
Manajemen juga diyakini
berasal dari bahasa Prancis kuna ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu
dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Berbagai pengertian tentang
manajemen disebut berbeda dalam definisi tetapi mengandung esensi yang sama.
Dapat disimpulkan manajemen merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan
sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan, dalam penyelesaian sesuatu
tersebut terdapat 3 faktor yang terlibat, yaitu : 1. Adanya penggunaaan sumber
daya organisasi. 2. Adanya proses yang bertahap mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan hingga pengendalian dan pengawasan. 3. Adanya seni
dalam menyelesaikan pekerjaan. Manajemen dibutuhkan agar tujuan organisasi
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Efektif menurut Peter F Drucker
adalah "mengerjakan pekerjaan yang benar" (doing the right things),
sedangkan efisien adalah "mengerjakan pekerjaan dengan benar" (doing
things right)
Perusahaan Media Masa baik cetak dan elektronik pada prinsipnya merupakan
industri yang bergerak di dalam bidang informasi. Sebagai industri, maka sama
halnya dengan industri-industri di bidang lain, media massa baik cetak maupun
elektronik haruslah dikelola sesuai dengan asas-asas manajemen yang umum.
Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip P.O.A.C. atau Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling. Prinsip manajemen ini banyak dianut
oleh perusahaan media massa dewasa ini.
Planning: Yang dimaksud dengan planning di sini, menurut pengalaman
penulis yang pernah menjadi Branch Manager “Ad Info Magazine”, sebuah media
berita komunitas di Bogor, adalah rencana awal atau tujuan membuat sebuah media
massa haruslah jelas terlebih dahulu. Ada pepatah “Gagal merencanakan, sama
dengan merencanakan gagal”. Dari tahapan planning inilah, oleh tim yang
membidangi lahirnya sebuah media massa. merumuskan visi-misi media massa
tersebut. Misalnya mencakup format media massa. Yang dimaksud format, jika
media cetak apakah berbentuk koran, majalah, tabloid, newsletter atau jurnal.
Kemudian rincian mengenai kertas yang digunakan, mencakup jenis kertas,
spesifikasi lengkap kertas, menyangkut bobot dan ukuran. Setelah itu rincian
tentang segmentasi produk media cetak itu sendiri mencakup, segmentasi harga,
segmentasi pembaca, dan segmentasi iklan.
Setelah itu barulah perencanaan dari segi operasional yang mencakup susunan
awak redaksi, sususan awak bagian-bagian lain yang mendukung proses produksi,
seperti bagian pemasaran, administrasi, iklan, dan sirkulasi. Selanjutnya
adalah perencanaan dalam membuat estimasi atau perkiraan neraca rugi laba di
tahun pertama, tahun kedua dan seterusnya. Perencanaan media massa memanglah
sama rumitnya dengan feasibility study bisnis lain, namun lebih baik
merencanakan secara bagus dan benar semenjak awal daripada menyesal kemudian.
Organizing: Yang dimaksud dalam pengorganisasian di sini adalah, setelah
proses planning dijalankan maka susunan organisasi yang telah menduduki posnya
masing-masing haruslah mengerti tupoksi atau tugas pokok dan fungsi
masing-masing bagian. Seorang pimpinan media massa haruslah mampu menggerakkan
roda organisasinya.
Actuating: Tindakan yang diambil oleh pimpinan media massa sangatlah
strategis dan melibatkan semua bagian secara keseluruhan.
Controlling: Untuk mengawasi jalannya roda sebuah media massa, seorang
manajer atau pimpinan haruslah mengerti terlebih dahulu semua permasalahan yang
dihadapi oleh semua pimpinan bagian.
Apalabila P.O.A.C telah dilaksanakan maka kelangsungan hidup, laba, perluasan,
prestasi, dan tanggung jawab sosial perusahaan media massa dapat dicapai.
Mengapa harus dipikirkan tentang tanggung jawab sosial perusahaan media massa?
Karena media massa adalah produk yang hadir, 100% untuk publik atau masyarakat
semata-mata. Maka itu tanggung jawab sosial perusahaan media massa tidak
berhenti saat menelurkan produk, tetapi sampai waktu produk itu direspon oleh
publik-pun harus tetap diperhatikan secara kontinyu. Sebagai penyedia jasa
informasi, kebutuhan informasi bagi masyarakat merupakan hal yang vital, karena
menyangkut kepercayaan masyarakat secara keseluruhan.
Delapan Hal Pokok Saat Mulainya Produk Media Massa Menurut Suwidi Tono
seorang praktisi dalam dunia media massa dalam bukunya: “Generasi Baru Wartawan
& Dunia Pers Indonesia“, terbitan Vision, Jakarta tahun 2003, menyatakan,
proses awal dalam manajemen media massa yang paling menentukan adalah saat planning,
karena planning mencakup 8 hal pokok yakni:
1. Latar Belakang, atau tujuan dibuatnya produk mencakup latar belakang
idealisme, latar belakang filososfi serta visi dan misi. 2. Konsep Produk. 3.
Posisi Produk (Product Positioning). 4. Strategi Pemasaran. 5. Manajemen
dan Kepemilikan (Ownership and Management). 6. Aspek keuangan dan
asumsi-asumsi keuangan dasar; mencakup prakiraan rugi-laba, dan keseimbangan
neraca. 7. Area Resiko (Risk Area). 8. Jadwal dan Pembiayaan
Pra-Operasional serta Pasca-Operasional.
Penjelasan: • Latar Belakang: Pada bagian ini perlu diketengahkan secara
umum gagasan untuk menerbitkan sebuah media massa. Latar belakang dapat dimulai
dari perkembangan lingkungan global, selanjutnya sampai ke perkembangan tingkat
nasional, perkembangan wilayah regional dan bahkan bila produk media massa
tersebut adalah media komunitas, maka sampai ke tingkat kepentingan yang lebih
mikro yakni perkembangan komunitas lokal.
• Konsep Produk adalah karakteristik dasar sebuah produk, yakni menu apa yang
akan diketengahkan, bagaimana pembagian rubrikasinya, dan apa yang menjadi
andalan media massa tersebut.
• Posisi Produk: Perlu dibidik dengan jelas publik yang hendak dituju,
menyangkut demografi penduduk. Siapa yang menjadi sasaran publiknya, berapa
tingkat pendapatannya, tingkat pendidikan, gender, hobi dan lain-lain aspek
yang menunjang pada posisi atau level mana produk akan bermain di pasar, yang
dimaksud pasar di sini adalah publik dan iklan.
• Strategi Pemasaran: Srategi pemasaran mencakup sirkulasi, iklan yang akan
ditargetkan dan kemampuan redaksi. Karena dengan kekuatan redaksi yang bagus
maka berita yang dihasilkan bisa menjual dan laku di pasaran.
• Manajemen Kepemilikan: Mencakup sistem dan hierarki pemegang saham, siapa
saja yang menjadi pemiliknya. Dan sistem apa kepemilikannya, apakah full ownnership,
(kepemilikan tunggal), atau peseroan, firma, atau perusahaan terbuka yang
karyawannya pun dapat memiliki sahamnya.
• Aspek keuangan dan Asumsi Dasar Biaya: Menguraikan secara terperinci dengan lengkap
berupa penyusunan anggaran, asumsi dasar mulai dari aspek biaya produksi,
perhitungan harga pokok, dan asumsi-asumsi untuk pos-pos biaya lainnya.
• Area Resiko dan upaya antisipasinya: Gagasan atau ide media secemerlang
apapun haruslah tetap memperhitungkan faktor- faktor resikonya. Sedapat mungkin
resiko haruslah dapat diperhitungkan (calculated risk).
• Jadwal dan Pembiayaan Pra-Operasi dan Pasca-Operasi : Salah satu tahap
penting yang dilaksanakan agar produk siap dan matang sebelum diluncurkan ke
pasar dalam hal ini publik, adalah tahap tahap pra- operasi. Tahap ini mencakup
time table atau jadwal kerja setiap kegiatan yang disusun untuk membuat
produk Masa pra-operasi juga membutuhkan biaya besar terutama menyangkut
investasi awal berupa infrastruktur perlengkapan kantor, biaya recruitmen,
honor karyawan bulan pertama, dan biaya promosi awal. Begitulah tahap planning
memegang peranan penting dalam memulai sebuah produk media massa.
* Mung Pujanarko S. Sos, pernah bekerja sebagai Branch Manager sebuah
Community Free Magazines, kini pengajar di Fakultas Ilmu Sosial, Politik dan
Komunikasi Universitas Djuanda, Ciawi-Bogor.
Pengertian Media Massa
Media massa adalah media yang digunakan menyampaikan berita kepada publik
secara terbuka dan serempak. Media massa yang sekarang ini dikenal adalah pers,
radio, film, televisi dan internet.Semua media ini berbicara kepada masyarakat,
tidak hanya dalam bentuk penyampaian informasi tetapi juga pembentukan opini
dan karena itu selain sebagai sumber berita.
Media massa dibagi 2 : Ø Media massa berkala (periodic) : buku, bioskop, komik,
dll. Ø Media massa tak berkala (non periodic) : surat kabar, koran, majalah,
radio, tv, dll.
Ciri dan sifat media massa : Ø Publisitas : disebarkan kepada khalayak. Ø
Universalitas : jenis pesan sifatnya umum. Ø Periodesitas : diterbitkan secara
berkala. Ø Continueitas : berita yang disajikan berkesinambungan, berpola, dan
terus dikpas sampai berita itu tidak menarik lagi. Ø Akutabilitas : pesan dapat
dipertanggung jawabkan.
Media massa juga mengandung unsur pendidikan, hiburan dan kampanye dalam arti
yang seluas-luasnya. Karena itu, media massa perlu berpatokan pada kode etik
media. Kita menyadari bahwa selain dampak yang sangat positif dan konstruktif
dari media, ia juga mengandung bahaya negatif dan destruktif yang tidak ringan.
Bagaimana Menerapkan Kebijakan dan Strategi
- Semua kebijakan harus
didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf.
- Manajer harus mengerti
dimana dan bagaimana mereka menerapkannya.
- Rencana sebuah tindakan harus
diberitahukan pada setiap departemen.
- Kebijakan dan strategi harus
diperiksa ulang secara berkala.
- Perencanaan cadangan harus
dipikirkan dalam kasus perubahan.
Fungsi
Manajemen
Manajemen beroperasi melalui bermacam fungsi, biasanya digolongkan pada
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan atau motivasi dan pengaturan.
- Perencanaan: memutuskan apa
yang harus terjadi esok hari dan seterusnya dan membuat rencana untuk
dilaksanakan.
- Pengorganisasian: membuat
penggunaan maksimal dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
rencana dengan baik.
- Leading/Kepemimpinan dan
Motivasi: memakai kemampuan di area ini untuk membuat yang lain mengambil
peran dengan efektif dalam mencapai suatu rencana
- Pengendalian: monitoting –
memantau kemajuan rencana, yang mungkin membutuhkan perubahan tergantung
apa yang terjadi
Tingkatan
Manajemen Keredaksian
- Pimpinan Redaksi
Merupakan
manajemen tingkat atas. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi keredaksian
secara umum dan mengarahkan jalannya proses redaksi.
- Middle management atau
manajemen tingkat menengah bertugas sebagai penghubung antara manajemen
puncak dan manajemen lini pertama, misalnya Wakil Pimpinan Redaksi atau
Redaktur Pelaksana.
- Lower management atau manejemen
lini pertama (first-line management) adalah manajemen yang memimpin dan
mengawasi tenaga-tenaga operasional. Manajemen ini dikenal pula dengan
istilah manajemen operasional. Umumnya para redaktur halaman atau redaktur
desk. Ada khusus halaman ekonomi, politik, pendidikan, kriminal, hukum
dst.
Manajemen Mengandung Lima Fungsi:
1. perencanaan 2. pengorganisasian 3. kepemimpinan 4. koordinasi
5. pengaturan
Manajemen Keredaksian
Manajemen keredaksian dapat diartikan proses antar orang yang merupakan satu
kesatuan secara efektif dalam sebuah organisasi media massa untuk mencapai
tujuan atau sasaran. Manajemen keredaksian adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
kompensasi, integrasi dan pemeliharaan orang-orang dengan tujuan membantu
mencapai tujuan organisasi (pers), individual dan masyarakat. Paling penting
adalah bagaimana individu-individu yang terlibat dalam organisasi harus mampu
terlebih dahulu memanajemen pribadinya masing-masing. Manajemen pribadi
tersebut meliputi beberapa hal antara lain: perencanaan kegiatan,
pengorganisasian kegiatan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi kegiatan dan
pengawasan kegiatan dengan pemanfaatan waktu seefektif dan seefisien mungkin. Bila
tiap individu di dalam organisasi menyadari betul akan posisi masing-masing
dengan job description (deskripsi tugas) yang jelas dan tegas, maka perencanaan
akan mudah dibangun dan diterapkan.
Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers atau media massa: Bagian Redaksi
(Editor Department) dan Bagian Pemasaran atau Bagian Usaha (Business
Department). Bagian Redaksi dipimpin oleh Pemimpin Redaksi. Bagian Pemasaran
dipimpin olen Manajer Pemasaran atau Pemimpin Usaha. Di atas keduanya adalah
Pemimpin Umum (General Manager). Ada juga Pemimpin Umum yang merangkap Pemimpin
Redaksi.
Bagian Redaksi tugasnya meliput, menyusun, menulis, atau menyajikan informasi
berupa berita, opini, atau feature. Orang-orangnya disebut wartawan. Redaksi
merupakan merupakan sisi ideal sebuah media atau penerbitan pers yang
menjalankan visi, misi, atau idealisme media.Bagian Redaksi dikepalai oleh
seorang Pemimpin Redaksi. Di bawah Pemred biasanya ada Wakil Pemred yang
bertugas sebagai pelaksana tugas dan penanggungjawab sehari-hari di bagian
redaksi.
Pemred/Wapemred membawahi seorang atau lebih Redaktur Pelaksana yang
mengkoordinasi para Redaktur (Editor), Koordinator Reporter atau Koordinator
Liputan (jika diperlukan), para Reporter dan Fotografer, Koresponden, dan
Kontributor. Termasuk Kontributor adalah para penulis lepas (artikel) dan
kolumnis. Di Bagian Redaksi ada pula yang disebut Dewan Redaksi atau Penasihat
Redaksi. Biasanya terdiri dari Pemred, Wapemred, Redpel, Pemimpin Usaha, dan
orang-orang yang dipilih menjadi penasihat bidang keredaksian. Ada pula yang
disebut Staf Ahli atau Redaktur Ahli, yakni orang-orang yang memiliki keahlian
di bidang keilmuwan tertentu yang sewaktu-waktu masukan atau pendapatnya sangat
dibutuhkan redaksi untuk kepentingan pemberitaan atau analisis berita. Bagian
lain yang terkait dengan bidang keredaksian adalah Redaktur Pracetak yang
membidangi tugas Desain Grafis (Setting, Lay Out, dan Artistik) serta
Perpustakaan dan Dokumentasi. Dalam hal tertentu, bagian Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) dapat masuk ke bagian Redaksi.
Tugas
- Pemimpin Umum (General Manager)
Ia bertanggung jawab atas
keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat
melimpahkan pertanggungjawabannya terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi
sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) dan kepada Pemimpin Usaha
sepanjang menyangkut pengusahaan penerbitan.
- Pemimpin Redaksi
Pemimpin
Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas
kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media
massa yang dipimpinnya. Di suratkabar mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan
kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai
jenderal atau komandan yang perintah atau kebijakannya harus dipatuhi bawahannya.
Kewenangan itu dimiliki katena ia harus bertanggung jawab jika pemberitaan
medianya ?digugat? pihak lain. Pemimpin Redaksi juga bertanggung jawab atas
penulisan dan isi Tajuk rencana (Editorial) yang merupakan opini redaksi (Desk
opinion). Jika Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk dibuat oleh
Redaktur Pelaksana, salah seorang anggota Dewan Redaksi, salah seorang
Redaktur, bahkan seorang Reporter atau siapa pun ? dengan seizin dan
sepengetahuan Pemimpin Redaksi? yang mampu menulisnya dengan menyuarakan
pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual.
- Dewan Redaksi
Dewan
Redaksi biasanya beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan Wakilnya,
Redaktur Pelaksana, dan orang-orang yang dipandang kompeten menjadi penasihat
bagian redaksi. Dewan Redaksi bertugas memberi masukan kepada jajaran redaksi
dalam melaksanakan pekerjaan redaksional. Dewan Redaksi pula yang mengatasi
permasalahan penting redaksional, misalnya menyangkut berita yang sangat
sensitif atau sesuai-tidaknya berita yang dibuat tersebut dengan visi dan misi
penerbitan yang sudah disepakati.
- Redaktur Pelaksana
Di bawah
Pemred biasanya ada Redaktur Pelaksana (Managing Editor). Tanggung jawabnya
hampir sama dengan Pemred/Wapemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang
memimpin langsung aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter
dan editor.
- Redaktur Redaktur (editor)
sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah
melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan
perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Di internal redaksi, mereka
disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur
Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi rubrik tertentu dan
editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya
rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb.
Redaktur
Pracetak
Setingkat dengan Redaktur/Editor adalah Redaktur Pracetak atau Redaktur
Artistik. Ia bertanggung jawab menangani? Naskah Siap Cetak? (All In Hand/All
Up) dari para redaktur, yaitu semua naskah berita yang sudah diturunkan ke
percetakan dan sudah diset bersih, desain cover dan perwajahan (tataletak, lay
out, artistik), dan hal-ihwal sebelum koran dicetak. Bagian lain di yang berada
di bawah koordinasi Redaktur Pracetak adalah Setter atau juruketik naskah. Ia
bertugas mengetik naskah yang akan dimuat. Ada pula Korektor yang bertugas
mengoreksi (membetulkan) kesalahan ketik pada naskah yang siap cetak.
Reporter
Di bawah para editor adalah para Reporter. Mereka merupakan? prajurit? di
bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas
pokoknya.
Fotografer
Fotografer (wartawan foto atau juru potret) tugasnya mengambil gambar peristiwa
atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita
yang dibuat wartawan tulis. Ia merupakan mitra kerja yang setaraf dengan
wartawan tulisan (reporter). Jika tugas wartawan tulis menghasilkan karya
jurnalistik berupa tulisan berita, opini, atau feature, maka fotografer
menghasilkan Foto Jurnalistik (Journalistic Photography, Photographic
Communications). Fotografer menyampaikan informasi atau pesan melalui gambar
yang ia potret. Fungsi foto jurnalistik antara lain menginformasikan (to
inform), meyakinkan (to persuade), dan menghibur (to entertain).
Koresponden
Selain reporter, media massa biasanya memiliki pula Koresponden (correspondent)
atau wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di
kota lain (daerah), di luar wilayah di mana media massanya berpusat.
10. Kontributor
Kontributur atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum
dalam struktur organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi secara
fungsional. Termasuk kontributor adalah para penulis artikel, kolomnis, dan
karikaturis. Para sastrawan juga menjadi kontributor ketika mereka mengirimkan
karya sastranya (puisi, cerpen, esei) ke sebuah media massa. Wartawan Lepas
(Freelance Journalist) juga termasuk kontributor. Wartawan Lepas adalah
wartawan yang tidak terikat pada media massa tertentu, sehingga bebas
mengirimkan berita untuk dimuat di media mana saja, dan menerima honorarium
atas tulisannya yang dimuat. Termasuk kontributor adalah Wartawan Pembantu
(Stringer). Ia bekerja untuk sebuah perusahaan pers, namun tidak menjadi
karyawan tetap perusahaan tersebut. Ia menerima honorarium atas tulisan yang
dikirim atau dimuat.
11. Bidang Pendukung Redaksi
Bagian yang tak kalah pentingnya untuk membantu kelancaran kerja redaksi adalah
bagian Perpustakaan dan Dokumentasi serta bagian Penelitian dan Pengembangan
(Litbang). Litbang memantau perkembangan sebuah penerbitan, survei pembaca, dan
memberikan masukan-masukan bagi pengembangan redaksional dan bagian lainnya,
termasuk pembinaan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.
12. Bagian Usaha (Business Department)
Bertugas menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran (marketing)
atau penjualan (saling) media massa. Bagian ini merupakan sisi komersial
meliputi sirkulasi/distribusi, iklan, dan promosi. Biasanya, bagian pemasaran
dipimpin oleh seorang. Pemimpin Perusahaan atau seorang Manajer Pemasaran (Marketing
Manager) yang membawahkan Manajer Sirkulasi, Manajer Iklan, dan Manajer
Promosi.
Prinsip Dasar Sistem Pekerjaan Kewartawan
- News Gathering. Hal ini adalah
proses awal dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi media
massa yang diwakili wartawannya mulai mengumpulkan berita.
- News Editing. Hal ini adalah
proses lanjutan dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi
media massa yang diwakili oleh para redaktur melakukan penyuntingan
berita.
- News Distributing. Hal ini
adalah proses akhir dari sistem pemberitan, yakni tahapan satu organisasi
media massa menyebarkan berita kepada publiknya.
- News Evaluating. Hal ini banyak
berkaitan dengan sistem media massa yang senantiasa berupaya mengembangkan
mutu -bukan hanya jumlah-beritanya, sehingga menerapkan pola analisa isi
(contents analysist) yang biasanya dilakukan oleh satu unit/divisi khusus
dalam manajemen keredaksian. Dari tahapan evaluasi tersebut, maka media
massa berupaya pula mengadakan perbaikan mutu isi karya jurnalistiknya melalui
“editorial clinic” dan pendidikan berkelanjutan (continuing education).
Manjemen
sebuah keredaksian pada dasarnya dibuat berdasarkan kebutuhan institusi pers
yang bersangkutan. Untuk sebuah penerbitan koordinator liputan penting, namun
bagi yang lain tidak. Begitu juga sebaliknya. Tujuan utamanya bagaimana agar
institusi keredaksian bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan.