- Bagaimana tahap-tahap mendisiplikan karyawan?
cara-cara di antaranya :
1. Membuat pola pikir yang modern
Tinggalkan
cara lama dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti mengancam, membujuk,
mengintimidasi, menyalahkan, menyerang keperibadian dan sikap karyawan. Gunakan
pola pikir modern agar kerberhasilan karyawan lebih optimal dengan memberikan
panutan dalam waktu dan usaha, membagi tanggung jawab dengan komunikasi dua
arah dan menemukan kebijaksanaan karyawan dengan memanfaatkan pengetahuan,
keahlian dan pengalamannya.
2. Mengenali manfaat
Manajer
biasanya melompati proses manajemen kinerja karena belum mengerti manfaatnya. Padahal manajemen kinerja dapat digunakan untuk memastikan
bahwa setiap pekerjaan karyawan berkontribusi bagi sasaran kelompok kerja,
sehingga dapat mengurangi pengawasan, meningkatkan produktivitas dan tindakan
mendokumentasikan masalah maupun penyelesaiannya.
3. Mengelola kinerja
Penting
sekali untuk merencanakan kinerja dan mengkomunikasikannya berdasarkan
pengamatan dan pengumpulan data yang dimiliki termasuk rintangan dan hambatan
yang telah dan akan dihadapi.
4. Bekerja bersama karyawan
Jangan
biarkan karyawan merasa diperintah dalam bekerja. Anggaplah karyawan sebagai
kontributor sejajar dalam proses manajemen kinerja karena mereka adalah peserta
aktif dan antusias dalam menjalankan proses kerja sesuai dengan ketentuan yang
diinformasikan kepadanya.
5. Rencanakan secara tepat dengan sasaran
jelas
Perencanaan
yang tepat dan jelas akan membantu karyawan dalam memahami prioritas pekerjaan
penting dan kurang penting.
6. Satukan sasaran dengan karyawan
Akan sia-sia
seluruh proses manajemen kinerja apabila misi kelompok tidak dihubungkan dengan
tanggung jawab karyawan. Sebaliknya, pencapaian misi kelompok akan memotivasi
karyawan untuk terus-menerus melakukan peningkatan dan di sisi lain, karyawan
merasakan kepuasan dalam bekerja.
7. Tentukan insentif kinerja
Insentif yang
berbeda kepada tiap performa karyawan yang berbeda dapat memacu kinerja
karyawan menjadi lebih baik. Bentuk insentif dapat berupa bonus, kesempatan
mendapat pelatihan, promosi, kenaikan upah dan lain-lain.
8. Jadilah orang yang mudah ditemui
Komunikasi
dua arah dapat mengurangi masalah dan membantu penyelesaian masalah dengan
lebih cepat dan tepat sasaran.
9. Fokuslah pada komunikasi
Selain itu,
komunikasi membantu dalam membangun relasi dan motivasi bagi karyawan untuk
menciptakan kerja sama yang harmonis.
10. Lakukan tatap muka
Perkembangan
teknologi informasi memang bermanfaat untuk mempercepat dan mempermudah proses
pekerjaan, namun jangan sampai interaksi dengan karyawan menjadi berkurang
apalagi hilang.
11. Hindarkan resiko pe(me)ringkat-an
Pemberian
peringkat tidak selalu berhubungan dengan perilaku spesifik sehingga akan
bersifat subjektif. Oleh karena itu, manajer perlu menjelaskan arti dan memberi
pemahaman dari setiap peringkat sebelum pemberian peringkat dilakukan.
12. Jangan lakukan penggolongan
Penggolongan
akan menberikan pengaruh baik dan buruk secara bersamaan kepada karyawan.
Sebagian karyawan akan bekerja lebih baik dan sebagian lainnya akan menjadi
lebih buruk. Untuk itu perlu menambahkan berbagai unsur dalam penggolongan
karywan agar tetap memberikan efek yang positif bagi semua karyawan.
13. Persiapkan penilaian
Penilaian
kinerja karyawan harus dibuat sedetail mungkin agar hasilnya dapat
membangkitkan motivasi dan semangat karyawan.
14. Awali tinjauan secara benar
Walaubagaimanapun,
penilaian kinerja karyawan merupakan hal yang tidak menyenangkan. Oleh karena
itu, cinpatakan suasana nyaman, aman, dan pemahaman tentang pentingnya
penilaian karywan bagi organisasi.
15. Kenali sebab
Manajer perlu
mengenali penyebab kinerja karyawan yang tidak maksimal untuk diselesaikan
masalahnya dan dioptimalkan kembali pekerjaanya.
16. Akui keberhasilan
Penghargaan
atas keberhasilan karyawan perlu diperhatikan, diakui, dan dihargai.
17. Gunakan komunikasi yang kooperatif
Bahasa yang
kooperatif akan mengurangi konflik dan perasaan bersalah karyawan dalam
melakukan pekerjaan.
18. Berfokuslah pada perilaku dan hasil
Perilaku
karyawan tidak selalu mempengaruhi kinerja karyawan, arahkanlah perilaku
karyawan kepada kinerja dan produktivitas.
19. Perjelas kinerja
Umpan balik
perlu diberikan kepada karywan agar karyawan tersebut mengetahui saat-saat
kinerjanya baik dan kemudian meningkatknnya.
20. Perlakukan konflik dengan apik
Jangan
menggunakan kekuasaan dalam menyelesaikan konflik dengan bawahan, namun,
identifikasilah masalah agar proses pemecahan masalah dapat cepat selesai dan
menemukan jalan keluar yang baik.
21. Gunakan disiplin bertahap
Mendisiplinkan
karyawan berarti membuat karyawan bertanggung jawab terhadap segala tindakannya
dengan menerapkan konsekuansi secara jelas.
22. Kinerja dokumen
Dokumentasi
kinerja karyawan perlu didokumentasikan baik catatan permasalahan kerja maupun
keberhasilannya untuk bahan kajian dan perbaikan bagi karyawan dan atasan.
23. Kembangkan karyawan
Kembangkanlah
karyawan sesuai keahliannya karena keahlian di tempat bekerjapun terus-menerus
mengalami perubahan.
24. Tingkatkan terus sistem kerja
Sistem kerja
perlu ditingkatkan dan dimodifikasi sesuai dengan tantangan yang dihadapi
selama pekerjaan dilaksanakan
- Kenapa kedisiplinan karyawan merupakan salah satu faktor untuk mencapai keberhasilan organiasi ?
Karena dalam rangka usaha untuk mencapai
tujuan suatu organisasi, diperlukan adanya
para karyawan yang memiliki disiplin
yang baik sebagai unsur penting dalam suatu
organisasi. Kedisiplinan itu sangat
penting dalam peningkatan kinerja seseorang,
sebab dengan disiplin maka semua tugas
akan dapat selesai dengan baik dan tepat
waktu. Karyawan memegang peranan penting
dalam suatu organisasi, tanpa bantuan
dan peran para karyawan, program kerja
yang telah ditetapkan tidak dapat terlaksana
secara efektif dan efisien. Oleh karena
itu perlu kerja sama yang terkoordinasi dalam
upaya mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya agar dapat benar-benar
terlaksana.
- . Sebutkan Contoh-contoh kedisiplinan dalam organisasi, jelaskan !
Peraturan
Perusahaan adalah
peraturan yang dibuat secara tertulis oleh Perusahaan, yang di dalamnya memuat
syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan (UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan). Sebuah Peraturan Perusahaan baru dikatakan sah dan mengikat
Perusahaan dan Karyawan apabila telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Pengesahan itu dilakukan oleh pejabat
yang ditunjuk, yaitu kepala instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan Kabupaten/Kota (untuk perusahaan yang terdapat dalam satu
Kabupaten/Kota) dan kepala instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan tingkat Provinsi (untuk Perusahaan yang terdapat dalam lebih
dari satu wilayah Kabupaten/Kota)
- MENAATI PERATURAN
setiap karyawan harus menaati peraturan yang berada di perusahaan, karena peraturan adalah suatu cara untuk mengontrol pekerjaan karyawan.
Contoh peraturan dalam perusahaan di antaranya sebagai berikut :
- Datang tepat waktu
- Memakai uniform dengan sesuai standar perusahaan
- Beretika baik
- Tidak melakukan perbuatan kriminal
- Menaati perintah atasan
- Menjaga nama baik perusaan
- Dll..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar