Minggu, 27 Oktober 2013

WAKATOBI ANDALKAN WISATA SELAM DAN INDUSTRI KREATIF

WAKATOBI ANDALKAN WISATA SELAM DAN INDUSTRI KREATIF
Terletak di Sulawesi Tenggara Ibu kota Wakatobi adalah Wangi-Wangi. Kabupaten Wakatobi terdiri dari empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Jadi, Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau utama tersebut. Wakatobi memiliki keaneka ragaman hayati yang kaya akan wisata bawah laut. Objek-objek yang mampu memanjakan mata membuat Wakatobi menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk melihat ‘dunia bawah laut’.  Terkenalnya Wakatobi menjadikan aspek wisata menjadi mata pencaharian pilihan bagi penduduk nya.

Pariwisata bahari adalah aktivitas wisata yang sudah lama dikenal dan merupakan pariwisata andalan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi. Kekayaan biota laut ini tidak lain karena hamparan terumbu karang yang sangat luas di sepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang berwarna-warni seperti bentuk slop, flat, drop-off, atoll, dan gua bawah air. Wisata ini memberikan peluang usaha yang cukup baik, masyarakat sekitar bekerja dengan menyediakan akomodasi yang diperlukan oleh wisatawan yang datang serta membuat dan menjual berbagai macam kerajinan khas Wakatobi. Namun sayangnya promosi untuk Wakatobi dapat dibilang kurang mampu mendongkrak nama Wakatobi sendiri. Hal ini terjadi karena belum adanya kerja sama yang baik antara pemerintah ,pihak swasta serta masyarakat sekitar Wakatobi itu sendiri.
Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili, antara lain Acropora formosa, A Hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp tinggal harmonis bersama penghuni bawah laut lainnya. Namun masalah terbesar jika Wakatobi mampu merebut hati ‘pecinta’ pulau Bali adalah ancaman lingkungan. Bagaimana pihak-pihak terkait harus mampu membuat Wakatobi tidak rusak karena perbuatan wisatawan yang datang dan tidak ada kesadaran lingkungan yang baik

ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE WAKATOBI YANG MENINGKAT TAJAM

Kabupaten Wakatobi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Wangi-Wangi, dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003. Luas wilayahnya adalah 823 km² dan pada tahun 2011 berpenduduk 94.846 jiwa.

Wakatobi juga merupakan nama kawasan taman nasional yang ditetapkan pada tahun 1996, dengan luas keseluruhan 1,39 jutahektare, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Wakatobi tersebut ikut memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi. Tahun 2011, kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi mencapai 25 persen dan diharapkan di tahun 2012 mencapai 35 persen. Pemerintah Kabupaten Wakatobi saat ini masih memberi perhatian besar terhadap pengembangan pariwisata dengan mengalokasikan anggaran melalui APBD pada sektor tersebut sebesar lebih kurang Rp 5 miliar. Dana sebesar itu akan digunakan membiayai usaha industri ekonomi kreatif masyarakat, terutama pembinaan keterampilan bagi para perajin agar bisa menghasilkan kerajinan berkualitas dan bernilai jual tinggi. Dana tersebut juga untuk membiayai kegiatan promosi pariwisata Wakatobi ke sejumlah negara, terutama Australia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Australia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik menjadi sasaran promosi pariwisata Wakatobi karena wisatawan dari dua kawasan itu belum banyak yang berkunjung ke Wakatobi. Para wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi saat ini masih didominasi wisatawan dari negara-negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, dan Swiss serta Amerika.  

Sepanjang tahun 2012, setiap wisatawan yang ke Wakatobi rata-rata dua sampai tiga kali.
Menanggapi Kepariwisataan wilayah Wakatobi yang meningkat tajam dengan keadaan seperti yang disebut kan di artikel maka ini adalah peluang yang besar yang sangat baik bagi wilayah wakatobi sendiri. Disinilah saatnya peran-peran sekitar mampu bekerja sama untuk meningkatkan serta mempertahankan kemajuan yang di dapatkan. Pihak-pihak seperti masyarakat dan masyarakat sekitar harus memiliki kesadaran akan pentingnya memajukan wisata di Wakatobi ini.

(sumber. http://wikipedia.com)

Minggu, 13 Oktober 2013

tugas chapter 4 ekonomi pariwisata

1.       Buatlah suatu rancangan penelitian penerimaan devisa dari sektor pariwisata negara/daerah tempat tinggal anda. Buatkan kerangka kerja penelitian anda yang memuat data-data apa saja yang diperlukan, dimana memperolehnya, tahapan dalam proses analisisnya serta hal-hal lain yang menurut pendapat anda bisa dimasukan kedalam kerangka kerja tersebut ?

KERANGKA KERJA PENELITIAN PENERIMAAN DEVISA SEKTOR PARIWISATA DI WILAYAH JAKARTA SELATAN

a) Gambaran Objek Wisata RAGUNAN
 Perkembangan industri pariwisata semakin meningkat dalam era global saat ini.  Hal ini ditunjukan       dengan berbagai promosi yang gencar dilakukan melalui berbagai media komunikasi demi mendatangkan wisatawan ke negaranya.   Dengan berbagai macam Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) dibeberapa kota  di ibu kota, dapat dijadikan sektor pendukung sebagai salah satu daya tarik untuk mendatangkan wisatawan. Salah satunya adalah Kota Jakarta Selatan objek wisata Ragunan.
Kebun Binatang Ragunan adalah kebun binatang pertama di Indonesia. Kebun binatang ini didirikan pada tahun 1864 dengan nama Planten En Dierentuin yang berarti Tanaman dan Kebun Binatang. Terletak pada tanah seluas 10 hektare di kawasan Cikini, Jakarta Pusat yang merupakan pemberian seorang pelukis ternama Indonesia, Raden Saleh. Saat itu, Planten En Dierentuin dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia yang tergabung dalam Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia.
Tahun 1949, nama Planten En Dierentuin diubah menjadi Kebun Binatang Cikini dan pada tahun 1969 dipindahkan ke kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada tahun 1964. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 hektare yang menjadi rumah bagi kebun binatang ini. Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan Taman Margasatwa Ragunan pada 22 Juni 1966. Tempat wisata yang satu ini dipastikan selalu penuh di hari libur. Banyak hal yang bisa dilakukan di Kebun Binatang Ragunan ini. Di kelilingi oleh Hijaunya tumbuhan dan sejuknya udara menjadikan Kebun Binatang Ragunan menjadi salah satu alternative untuk berpiknik dengan keluarga saat waktu liburan tiba.
Kebun Binatang Ragunan menawarkan berbagai macam sarana rekreasi dan edukasi untuk keluarga. Mengitari hijaunya Kebun Binatang Ragunan dengan menaiki delman, kuda, gajah dan juga unta. Kebun Binatang Ragunan memiliki tempat khusus untuk pelestarian hewan primata.
Seperti kebun binatang di luar negeri, di Kebun Binatang Ragunan juga ada yang khusus untuk anak kecilnya. Binatang yang terdapat di sini adalah binatang yang jinak seperti ayam, kambing, kelinci, burung dan ikan. Kita bisa memegang dan memberi makan.
Bersepada atau Rakit. Di Kebun Binatang Ragunan Anda bisa berkeliling Ragunan naik sepeda, datanglah pagi hari untuk bisa mendapat sepeda sewaan itu. Dan wisata rakit Ragunan juga bisa dijadikan alternatif di mana Anda bisa naik perahu keliling danau.

b) Sumber Informasi Penerimaan Devisa
      Dalam wilayah Jakarta selatan besarnya devisa yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata dalam objek wisata Kebun BInatang Ragunan  yang dikunjungi oleh para wisatawan baik dalam maupun wisatawan asing. Dapat kita ketahui dengan melakukan penelitian  dalam beberapa sumber diantaranya yaitu:
• Bursa Valuta Asing
 Untuk dapat diketahui Bank – Bank Devisa, tempat – tempat penukaran uang dan  pusat – pusat peredaran valuta asing lainnya.
• Badan-badan Pusat Statistik
 Badan ini secara berkala melakukan pengumpulan dan penganalisaan data  kepariwisataan nasional maupun daerah yang dapat dijadikan pegangan dalam menghitung penerimaan devisa.
• Bank Sentral
 Bank Indonesia yang secara berkala memantau peredaran uang didalam negeri  dan menerbitkan laporan atas perkembangan tersebut.

c) Metode Penelitian
• Metode Survei
 Dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung kepada wisatawan di Kebun BInatang Ragunan  . Pertanyaan yang diajukan sifatnya sukarela dan tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan apa saja yang telah dikeluarkan wisatawan selama melakukan kunjungannya di suatu daerah atau negara. Metode ini  dilakukan sepanjang tahun dan mengambil sampel yang berbanding sepadan dengan jumlah keseluruhan wisatawan yang berkunjung.
• Metode Perkiraan
      Pada umumnya data-data yang dibutuhkan sudah tersedia atas hasil pengumpulan data instansi atau lembaga lainya. Namun pada dasarnya data-data yang sudah ada tersebut perlu diolah kembali sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dilakukan.

2.       Propinsi Kopo memiliki jumlah penduduk 8.310.000 jiwa. Pada tahun 1993, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi provinsi ini tercatat sebanyak 678.542 orang. Sedangkan wisatawan nusantara yang datang melakukan kegiatan wisata di kawasan ini berjumlah 1.134.860 orang wisatawan. Menurut kantor pariwisata Kopo kecenderungan kegiatan pariwisata di daerah ini adalah sebagai berikut :

a. Pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara per hari adalah 75 US$, sedang wisatawan nusantara memiliki pengeluaran rata-rata per harinya sebesar  Rp.25.000
b. Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 10 hari sedangkan wisatawan nusantara 5 hari.
c. Nilai tambah Provinsi Kopo diketahui besarnya 45%
 Anda diminta untuk :
1.    Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo.
Jawab :

TI =((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                         P
                   = ((678.542 x 10) + (1.134.860x5))    x 100 %
                                    8.310.000
                   = 12.459.720   x 100%
                        8.310.000
                   = 149.93 = 150 %
2.      Menghitug besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan sektor pariwisata di                                 provinsi Kopo.
 Jawab :
TI =((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                          P
                      =   ( 1.134.860 x 5 x 25.000 ) + ( 678.542 x 10 x 187.500 )
                      =  141.857.500.000  +  1.272.266.250.000
                      = Rp 1.414.123.750.000



3.      Menghitung besarnya sumbangan yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap                                pendapatan regional provinsi ini.
 Jawab :
TI =((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                           P
                  
                    =  ( 1.414.123.750.000 x 45 %)
                          1.625.000.000.000 x 100%
                    = 39 %
4.       Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo. Dengan persentase sumbangan sebesar 39% dan nilai tambah propinsi Kopo sebesar 45% dengan pendapatan regional sebesar 1.625.000.000.000. Propinsi Kopo memiliki sumbangan yang cukup besar untuk sector pariwisata. Sehingga sector pariwisata di propinsi Kopo merupakan salah satu komponen utama dalam struktur perekonomiannya

Senin, 23 September 2013

CONTOH PERHITUNGAN BEP



Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya)

BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP  adalah

1.   alat perencanaan untuk hasilkan laba

2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.

3 Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

4 Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis, kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah, Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini

Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi
yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya.


Cara Menghitung BEP Usaha

January 10, 2013               Filled under umum                         
cara menghitung BEP (break Event point)Cara Menghitung BEP usaha – Apa itu BEP? Bagaimana Cara Menghitung BEP sobat? Sobat hitung, ketika anda memulai usaha pastilah ada komponen pokok berupa modal. Modal itu kemudian akan anda belanjakan (peraltan, mesin, tenaga kerja) untuk menghasilkan pendapatan. Dalam ilmu akuntansi dikenal namanya Break Event Point (BEP). BEP merupakan titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan modal yang anda keluarkan.

    Total Revenue (TR) = Total Cost (TC)

Kapan titik itu tercapai? Tercapainya BEP bisa terjadi ketika kita sudah mennghasilkan sekian penghasilan atau ketika kita sudah menjual s produk dalam jumlah tertentu.

Jenis Break Event Point (BEP)

    BEP Unit : titik pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai tertentu.
    BEP Rupiah : BEP atau titik pulang pokok yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan (P) tertentu.

Rumus/Cara Menghitung BEP

    1. BEP Unit           = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
    2. BEP Rupiah   = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)

Keterangan
a) BEP Unit / Rupiah =  BEP dalam unit (Q) dan BEP dalam Rupiah (P)
b) Biaya Tetap = biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi.
c) Biaya Variable = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan  peningkatan jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lain
d) Harga per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan.
e) Biaya Variable per unit = total biaya variable perunit (TVC/Q)
f) Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit -biaya variable per unit (selisih)

untuk lebih memahami bagaimana cara menghitung BEP, mari kita pakai contoh berikut:
UD Makmur Selalu pada tahun 2012 memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti berikut ini :

1) Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.150juta yaitu terdiri dari :

Biaya Gaji Pegawai                               = Rp.75,000,000
Biaya Gaji Pemilik                                = Rp.10.000.000
Biaya Penyusutan Mobil Kijang     = Rp. 1,500,000
Biaya Asuransi Kesehatan                = Rp.15,000,000
Biaya Sewa Gedung Kantor               = Rp.18,500,000
Biaya Sewa Pabrik                                 = Rp.30,000,000

2) Biaya Variable per Unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :

Biaya Bahan Baku                               = Rp.35,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung       = Rp.15,000
Biaya Listrik dan Air                         = Rp.10,000
Biaya Lain                                              = Rp.15,000

3) Harga Jual per Unit Rp.100,000.

Cara Menghitung BEP dalam Rupiahnya
= Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)
= Rp.150 juta / (Rp.25,000* : Rp. 100,000)
*100,000-75,000
= Rp.150juta  / 0.25
= Rp.600,000,000

Cara Menghitung BEP dalam Unit
= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)
= Rp.150juta / (Rp.100,000 – Rp.75,000)
= Rp.150juta / Rp.25,000
= 6,000 unit

Jadi, BEP tercapai ketika Penjualan Mencapai 6.000 unit atau penjualan mencapai nilai 600 juta. Itulah tadi cara menghitung BEP Usaha secara sederhana. Titik BEP ini bisa bergeser karena terjadi

1.  Perubahan harga jual per unit
2.  Perubahan biaya variabel
3.  Perubahan biaya tetap
4.  Perubahan komposisi sales mix

Penelusuran Terkati cara menghitung bep, rumus bep, cara mencari bep, cara membuat break event point, cara menghitung bep usaha, cara menghitung bep perusahaan jasa, cara menghitung bep perusaan riil, cara menghitung bep dengan excel
Dari data di atas saya dapat menyimpulkan itu adalah menghitung BEP dari sebuah perusahaan yang kompleks perhitungannya dan banyak aspek-aspek yang dipaparkan seperti : Perubahan harga jual per unit, Perubahan biaya variable,  Perubahan biaya tetap, Perubahan komposisi sales mix

Jumat, 13 September 2013

STUDY KASUS CLUB MEDITERANIAN



STUDI KASUS : CLUB MEDITERANIAN, MANFAAT EKONOMI BAGI NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

TOPIK DISKUSI

Apakah manfaat dan masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap :
a. Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)?
b. Negara dengan perekonomian sedang berkembang

Pada dasarnya manfaat dan masalah yang ditimbulkan Club Med terhadap negara maju dan negara sedang berkembang hampir sama , karena hal tersebut mempengaruhi keadaan perekonomian di masing-masing negara. Sehingga dalam hal ini akan di uraikan manfaat dam masalah baik terhadap negara maju maupun negara sedang berkembang memiliki dampak yang sama terhadap keadaan perekonomian Negara tersebut  dan tidak sampai disitu saja, pengeluaran yang dikeluarkan oleh tamu juga dirasakan oleh pihak Induced yang menjadi pendapatan / keuntungan untuknya, seperti toko oleh – oleh, toko kerajinan tangan, dan lain – lain. Jadi menurut saya, dengan adanya kegiatan pariwisata dipedesaan disemua negara pasti akan merangsang pertumbuhan ekonomi didesa tersebut, sehingga warga disekitar dan didesa tersebut dapat merasakan manfaatnya. Sehingga masyarakat didesa tersebut akan lebih memperhatikan lagi tentang pariwisata ditempatnya khususnya bagi lingkungan dan alam sekitar

a.       Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)?
Di negara-negara ini Club Med lebih mendapatkan segmen pasar karena sesuai dengan budget untuk kalangan tertentu. Selain itu Club Med juga menjadi daya tarik tersendiri bagi negara-negara yang memiliki kehidupan sosialnya tinggi, dimana Club Med mampu menyajikan hal yang berbeda dan terasa keasliannya.     Meningkatkan pendapatan bagi masyrakat pedesaan dan juga bagi negara, karena sebagai sumber devisa untuk negara tujuan destinasi
    Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyrakat lokal tersebut.
    Memperkuat nilai tukar mata lokal terhadap mata uang asing
    Dapat mengurangi barang – barang import. Karena semakin banyak nya sektor pariwisata maka pendapatan negara dari sektor pariwisata akan meningkatkan perekonomian negara tersebut sehingga keadaan perekonomian negara tersebut semakin maju dan berkembang.
-Selain itu juga , meningkatkan pendapatan dari sektor yang lainnya seperti sektor periklanan (Advertising) , karena dalam rangka promosi Club Med bekerja sama dengan sektor tersebut untuk mempromosikan Club Med dengan  media iklan.
b. Negara dengan perekonomian sedang berkembang
   Manfaat dari Club Med adalah mampu memperkenalkan budaya dan wilayah dari pedesaan yang ada di negara tersebut, menjadikan satu tujuan wisata baru bagi para wisatawan luar. Masalah – masalah yang ditimbulkan      Kebocoran devisa / ekonomi, karena yang kita baca dari cerita diatas bahwa Club Mediterania dimiliki oleh orang Perancis dan Rusaknya Moral

TUGAS EKOPAR 3



1.      Terdapat 2 (dua) buah Negara bertetangga yang pertama adalah Negara Astina dan Negara Amarta. Negara Astina memiliki jumlah penduduk 14.500.000 jiwa sedangkan Negara Amarta memiliki jumlah penduduk 9.700.000 jiwa. Penduduk Negara Astina yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 1.150.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 475.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 185.000. Penduduk Amarta yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 675.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 355.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 193.000. Adapun yang harus anda analisis adalah negara mana yang menurut anda paling besar kemampuan sebagai negara asal wisatawan, sebutkan alasan-alasan anda dalam menarik kesimpulan yang telah anda berikan ?

Keterangan
-Jumlah Penduduk
Astina              : 14.500.000 jiwa
Amarta                        :   9.700.000 jiwa

Number of Tourist (N)
(orang)
Frequency (F)
Trip (T)
(perjalanan)
1.150.000
1 kali 
1.150.000
475.000
2 kali
950.000
185.000
3 kali
555.000
Total 1.180.000

Total 2.655.000

N = 1.810.000
T = 2.655.000
P = 14.500.000

NTP =   1.810.000 x 100%
                14.500.000
         = 12,48 %

GTP =  2.655.000 x 100 %
                14.500.000
         = 18,31 %

TF = GTP =18,31 %
         NTP   12,48 %
     =  1,46 kali
TF = T = 2.655.000 = 1,46 kali
        N    1.810.000
Diketahui dari negara Amarta
Number of Tourist (N)
(orang)
Frequency (F)
Trip (T)
(perjalanan)
675.000
1 kali 
675.000
355.000
2 kali
710.000
193.000
3 kali
579.000
Total 1.223.000

Total 1.964.000

N = 1.223.000
T = 1.964.000
P = 9.700.000

NTP = 1.223.000 x100 %
           9.700.000
        = 12,60 %

GTP = 1.964.000 x 100 %
           9.700.000
        = 20,24 %

TF = GTP = 20,24%
         NTP   12,60 %
    = 1,6 kali
TF = T = 1.964.000
        N    1.223.000
            =1,6 kali

Negara yang mempunyai kemampuan yang lebih banyak dalam menarik wisatawan adalah Negara Amarta, karena Negara tersebut mempunyai frekuensi perjalanan yang lebih intens dibandingkan Negara Astina .


2.      Sebutkan apa saja sifat-sifat dari kecenderungan perjalanan ?

Kecendrungan Perjalanan Bersih (Net Travel Prosperity)
Untuk membandingkan antara jumlah penduduk yang pernahmelakukan perjalanan minimal 1x dibandingkan jumlah keseluruhan penduduk negaranya, dikali konstanta 100%. Presentase dikatakan tinggi apabila menyentuh 70 % - 80 % tapi suatu negara tidak memungkinkan mendapatkan presentase sebesar 100%, karena tidak semua penduduk melakukan perjalanan wisata.

Kecendrungan Perjalanan Kotor (Gross Travel Propensity)
Untuk membandingkan antara jumlah perjalanan yang dilakukan warga negara minimal 1 x dibandingkan jumlah keseluruhan penduduk negaranya, dikali konstanta 100%. Presentase suatu negara dapat mencapai 100% bahkan lebih karena satuwarga bisa melakukan perjalanan lebih dari satu kali.
Penyebab sifat-sifat Kecederungan Perjalanan adalah :

Kecenderungan Perjalanan yang Tinggi disebabkan oleh :
a.       Pendapatan penduduk yang besar
b.      Tingkat profesionalisme masyarakat (Wiraswasta, Direktur, Karyawan tingkat tinggi, dll)
c.       Penduduk kota-kota besar
d.      Kelompok usia antara 20-45 tahun
e.       Kelompok keluarga kecil dan keluarga-keluarga yang memiliki anak-anak usia sekolah.
f.       Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi

Kecenderungan Perjalanan yang Rendah disebabkan oleh :
a.       Pendapatan penduduk yang kecil
b.      Pekerjaan penduduk seperti Petani, Buruh dan Pensiunan
c.       Anak-anak kecil dan orang-orang diatas 75 tahun.
d.      Para penghuni desa yang penduduknya kurang dari 2.000 orang
e.       Anggota keluarga besar (>5 orang)

3.      Berikan contoh dari produk jasa kepariwisataan yang berada pada kondisi elastis, elastisitas murni dan tidak elastis. Berikan alasan mengenai apa yang anda sebutkan tersebut ?


  • Kondisi Elastis
   Seseorang yang mendapatkan undian berhadiah jalan-jalan ke Eropa,orang tersebut mendapatkan paket    lengkap dari mulai tiket,makan dan akomodasi yang sepenuhnya sudah ditanggung oleh perusahaan yang menyelenggarakan undian berhadiah tersebut. 
  • Kondisi Elastis Murni
  Kenaikan ekonomi global seperti harga dollar yang semakin meningkat akan mempengaruhi produk-produk di bidang jasa pariwisata. Biaya transportasi,makanan,minuman,akomodasi,barang-barang souvenir pastinya akan mengalami peningkatan harga  dengan sendirinya tanpa batas-batas tertentu.
  • Kondisi Tidak Elastis  
 Seseorang yang sudah merencanakan 6 bulan kemudian akan berlibur ke Jepang, tentunya sudah mulai untuk menyisihkan sedikit pendapatannya setiap bulan untuk berlibur. Namun pada waktu yang telah ditentukan ternyata terjadi kenaikan biaya transportasi,maupun akomodasi untuk berlibur ke Jepang.sehingga orang tersebut mengganti destinasi wisatanya ke pulau Bali yang dianggap lebih sesuai dengan budget yang sudah direncanakannya